Siklus Reproduksi

Siklus Reproduksi - Perbedaan yang mencolok antara laki-laki dan wanita setelah mengalami pubertas adalah pada siklus reproduksi, pada laki-laki tidak mengalami siklus sedangkan pada wanita mengalami siklus menstruasi (bulanan). Oleh karena itu, siklus reproduksi wanita disebut juga siklus menstruasi yaitu periode dari awal menstruasi sampai awal menstruasi berikutnya. Biasanya pada wanita normal berkisar antara 28 hari.

Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, terkadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Siklus menstruasi dapat dibedakan menjadi 2 tahap yaitu tahap perkembangan folikel (fase folikuler), dan tahap perkembangan korpus luteum (fase luteal).

Siklus Reproduksi


1. Fase folikuler
Fase folikuler disebut juga fase proliferasi, dapat dibedakan menjadi:
1. Fase folikuler awal: mulai akhir fase luteal. Ditandai dengan peningkatan kadar FSH, pertumbuhan folikel dengan pesat, dan kadar estrogen dan progesteron tidak ada perubahan yang berarti.
2. Fase folikuler akhir: 7-8 hari sebelum ovulasi. Ditandai dengan peningkatan kadar estrogen dan mencapai puncaknya bersamaan dengan LH. Kadar FSH menurun dan kadar LH naik, kadar progesteron mulai meningkat. E2 dan P menyebabkan sedikit edematus dan vaskularisasi

2. Fase ovulasi
Pada saat pertumbuhan folikel telah mencapai ukuran maksimal (folikel de Graaf), maka akan terjadi ovulasi yang ditandai dengan rupturnya dinding folikel yang terutama dikontrol oleh LH dan prostaglandin. Ovulasi, secara mekanis karena adanya pembengkakan yang sangat cepat yang dikuti dengan rupturnya dinding folikel dan pelepasan oosit (sel telur) dengan cumulus oophorus. Ovulasi ditandai dengan rupturnya dinding folikel dikontrol oleh LH dan prostaglandin. Ditandai dengan puncak sekresi LH dan turun dengan segera (surge LH), pecahnya dinding folikel yang diikuti pelepasan sel telur (ovulasi), biasanya terjadi 16-24 jam setelah puncak LH. Kadar estrogen turun dan progesteron naik.

3. Fase luteal
Secara normal beberapa jam pertama setelah ovulasi, sel-sel granulosa mulai berubah dengan cepat menjadi sel luteal (luteinisasi). Sel ini tumbuh hingga diameternya menjadi dua kali atau lebih besar dari sel granulosa dan terisi dengan lipid sehingga tampak kekuningan. Proses ini disebut luteinisasi dan masa total sel keseluruhan disebut korpus luteum. Luteinisasi merupakan tanda bahwa sel granulosa sudah tidak mengadakan proliferasi dan akan membentuk sel dengan sifat lain (diferensiasi) yang mana sistem ensim dan organelanya berubah kemudian mampu mensekresikan progesteron. Setelah ovulasi theca interna dan sel granulosa mengalami proliferasi menjadi korpus luteum. Fase luteal atau sekretori: diawali oleh surge LH dan peningkatan kadar progesteron.

Setelah ovulasi, folikel yang pecah berubah menjadi korpus hemorhagicum selanjutnya menjadi korpus luteum. Sel granulosa dan sel teka berproliferasi dan gumpalan darah diganti dengan sel luteal yang kekuningan dan kaya lipid. Fungsi utama korpus luteum adalah untuk mengontrol panjang siklus menstruasi serta memproduksi hormon progesteron. Luteolisis merupakan regresi korpus luteum merupakan sinyal terminasi dari siklus menstruasi yang ditandai dengan penurunan produksi progesteron secara drastis. Regresi korpus luteum secara fisiologis dipacu oleh PGF2α. 

Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia pubertas dan menopause. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh.

0 Response to "Siklus Reproduksi"

Post a Comment

Berkomentarlah yang sopan sesuai dan bertanggung jawab serta menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih :)