Kelenjar Endokrin Tiroid dan Paratiroid

Kelenjar Endokrin Tiroid dan Paratiroid - Adalah langsung saja kita bahas dengan uraian materi dibawah ini:



Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid (terletak di daerah leher) berfungsi untuk mensintesis dan mensekresikan hormon tiroksin. Sintesis dan sekresi tiroksin diatur oleh TSH dari pituitaria anterior. Kadar tiroksin darah memberikan umpan-balik negatif (negatif feedback) ke pituitaria dan hipotalamus. Tiroksin adalah hormon yang tersusun atas asam amino yang mengandung 4 atom iod yang disebut tetraiodo tironin (T4) dan yang mengandung 3 atom iod disebut triiodo tironin (T3).

Oleh karena itu, sintesis tiroksin memerlukan suplai iodium dalam diet. Apabila kekurangan iodium dalam diet, maka akan menyebabkan sintesis dan sekresi tiroksin terganggu sehingga kadar tiroksin rendah (hipotiroid).

Kelenjar Endokrin Tiroid dan Paratiroid


Pada kondisi hipotiroid ditandai dengan pembengkakan kelenjar tiroid yang disebut goiter (gondok). Oleh karena itu, penyakit ini sering disebut Goiter akibat kekurangan iodium (GAKI). Goiter terjadi karena hiperaktifitas kelenjar tiroid karena dipacu untuk memenuhi kebutuhan tiroksin dalam tubuh. Tiroksin berperan merangsang pertumbuhan, metabolisme pada semua sel khususnya untuk mengubah sumber energi menjadi energi dan panas dengan cara meningkatkan kecepatan metabolisme (metabolic rate) dan penggunaan oksigen. Oleh karena itu, apabila produksi tiroksin rendah akan mengakibatkan laju metabolisme tubuh menjadi turun sehingga pada penderita kekurangan hormon ini akan menyebabkan pertumbuhan terhambat (kekerdilan) yang disertai dengan retardasi mental (kemunduran mental) yang disebut kretin. Jika kekurangan hormon tiroksin terjadi pada orang tua akan menimbulkan penyakit myxoedema dengan gejala sbb.: suhu tubuh rendah, denyut jantung lemah, telmi (telat mikir), kulit kasar dan mbesisik. Hal ini dapat dicegah dengan memberi tiroksin secara peroral atau penggunaan garam beriodium. Kelenjar tiroid ini bersifat unik, karena dapat menyimpan hormon yang dihasilkan dalam bentuk koloid dalam vesikula kecil yang disebut tiroglobulin. Tiroglobulin diurai oleh ensim yang dihasilkan oleh tiroksin.

Mekanisme regulasi keseimbangan temperatur tubuh oleh tiroksin adalah sbb. Pada kondisi suhu tubuh turun (dingin atau kehilangan panas) akan merangsang neuron hipotalamus membebaskan neurohormon yang bersifat meningkatkan aktifitas metabolik dan produksi panas tubuh. Sel syaraf hipotalamus membebaskan hormon yang merangsang pembebasan TSH dari pituitaria anterior ke dalam sirkulasi darah untuk merangsang kerja dan fungsi kelenjar tiroid untuk mensintesis dan mensekresikan hormon tiroksin (T4 atau T3) yang berperan merangsang metabolisme pada berbagai sel tubuh sehingga dihasilkan panas tubuh. Neurohormon yang dibebaskan oleh hipotalamus juga mengaktifkan sistem syaraf simpatis dan kelenjar adrenal sehingga dibebaskan epinefrin yang menyebabkan pembebasan glukosa dari hati sehingga setelah dimetabolisme akan menghasilkan panas tubuh. Epinefrin juga menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah perifer sehinga mencegah kehilangan panas lewat kulit. Mekanisme tersebut merupakan contoh mekanisme sistem neuroendokrin.



Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid merupakan salah satu kelenjar endokrin yang tidak dikontrol langsung oleh hormon pituitaria. Kelenjar paratiroid terletak menempel pada ujung atas dan bawah kelenjar tiroid, jumlahnya ada 4 buah. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon parathormon (PTH). PTH berperan meningkatkan kadar kalsium darah dan menurunkan kadar pospat darah.

Mekanisme pengaturan kadar kalsium darah oleh PTH, Kalsitonin, dan vitamin D adalah sbb. Pada kondisi kadar kalsium darah turun akan merangsang sel kelenjar paratiroid mensekresikan hormon parathormon yang bekerja 1) membebaskan simpanan kasium dari tulang, 2) meningkatkan absorpsi kalsium dari usus, dan 3) meningkatkan reabsorpsi kalsium dari urin oleh ginjal. Absorpsi kalsium dari usus sebenarnya merupakan peran dari vitamin D, sedangkan PTH berperan mengaktifkan provitamin D (25- hydroxycholecalciferol) menjadi vitamin D (1,25-dihydroxycholecalciferol) oleh sel-sel ginjal. Dengan demikian, peran utama hormon parathormon adalah meningkatkan kadar kalsium darah sehingga kembali normal yaitu sekitar 10 mg/dl darah.

Sebaliknya, pada kondisi kadar kalsium darah meningkat (misalnya setelah makan), maka sel parafolikuler kelenjar tiroid membebaskan hormon kalsitonin yang bekerja antagonis dengan parathormon yaitu menyimpan kalsium (deposisi) ke dalam tulang, mencegah absorpsi kalsium oleh usus, dan mencegah reabsosrpsi kalsium oleh ginjal sehingga kadar kalsium darah kembali normal. Dengan demikian, peran utama hormon kalsitonin atau tirokalsitonin adalah menurunkan kadar kalsium darah sehingga kadar kalsium darah kembali normal.

Kekurangan parathormon menyebabkan kadar kalsium darah turun, sehingga terjadi gejala kejang (tetani konvulsi), dan jika tidak segera ditolong akan menyebabkan kematian. Kekurangan vitamin D pada usia pertumbuhan menyebabkan rickets yaitu penyakit yang ditandai kekeroposan tulang sehingga mudah patah dan bentuknya menyimpang. Kekurangan vitamin D dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: kurang ekspos dengan sinar matahari sehingga gangguan sintesis provitamin D di kulit, hati, dan ginjal.

Osteoporesis (pengeroposan tulang) diduga gangguan sintesis vitamin D karena faktor ketuaan (aging), atau pengaruh estrogen secara langsung maupun tak langsung terhadap tulang sehingga banyak kehilangan kalsium.

0 Response to "Kelenjar Endokrin Tiroid dan Paratiroid"

Post a Comment

Berkomentarlah yang sopan sesuai dan bertanggung jawab serta menggunakan bahasa yang baik. Terima kasih :)